Wednesday, December 8, 2010

Pendakian Menuju Cinta Ilahi


Dengan tumpulnya mata Lemah lunglainya tulang belulang Berlalu pulalah cita cita Jika kau tahu hendak menangisi orang Yang telah berlalu merataplah kepada Nya yang

Maha hidup Bukan mereka yang hancur binasa Dan tangisilah dirimu sejadi jadinya Jika enkau mau menangis dan merenungi..

inilah diriku yang hanya bisa bermimpi, tapi semoga itu ada seseorang yang akan mewujudkan mimipiku dan menghapus air mataku, dan bisa menjadi cinta dan tulang rusukku

Tuesday, November 23, 2010

Melakar Cinta Di Pintu Syurga

Berdirinya aku di daerah zulumat
Mengutip titis doa di malam rahmat
Bersama renai kasih yang menguyur
Ingin melakar cinta di syurga

Sesungguhnya cinta yang ku galas dulu
Hanya cinta semusim wangi sekejap
Harumnya takkan sampai ke penghujung
Indah mekarnya hanya di kuntum

Sedangkn taman-Mu amat indah
Tiap penghuninya dikurniai rahmat
Datang berbekal amalan
Tanpa sepalit noda

Setelah kian lama mengatur jejak langkah
Makin fasih mentafsir liku hidup
Diri terlepas bebas dan leka tanpa batas
Bagai menabur benih sang hilalang

Bendang terbentang hampar padinya
Dimusnahi bena
Aku yang terpedaya

Hijrahkan aku dengan hati putih
Kembali berpaut pada akal budi
Pasrah bersujud dibawah naungan
Langit kesedaran

Moga terlakar cintamku dipintu syurga

Monday, July 19, 2010

Pencarian Ini..

Paling aku tidak mengerti
bagaimana mahu menyeru-Mu
jika nama juga hijab
antara Engkau dengan aku.

Engkau esa
tiada hijab menemani Mu
mana mungkin Engkau terhijab.

Berapa banyak hati sudah hancur luluh
dalam merindui Mu
berapa banyak fikiran telah berkecai
dalam mencari Mu.

Engkau dekat
tetapi bila didekati Engkau menjauh
bila berhenti Engkau melambai
bila dikejar Engkau menjauh kembali.

Bila aku di tangga rumah Mu
Engkau menutup pintu
bila aku undur
Engkau membuka jendela
bila aku mengintai
Engkau melabuhkan langsir.

Dalam kepayahan ini
daku perlukan penawar
penawar itu ada pada tangan Mu
namun aku malu menghulurkan tanganku yang cemar
untuk disambut oleh tangan Mu yang suci.

Aku tidak tergamak meminta Engkau menjadi teman
kerana aku tidak pernah membuktikan kesetiaan sebagai sahabat
namun hatiku gila kepada Mu
tetapi aku malu memanggil Engkau kekasih
kerana aku tersangat hodoh dan hina.

Janganlah Engkau murka
lantaran si hodoh dan hina ini mengasihi Mu.

Wajahku yang hodoh dan hina
tidak layak Engkau tatapi
Wajah Mu yang cantik berseri
tidak layak aku tatapi
di atas tangga rumah Mu aku terlena
dengan harapan mataku tidak terbuka lagi
kerana aku tidak tahan merindui Mu.

Izinkan daku bermalam di tangga rumah Mu
dan memejam mataku di situ
agar apabila Engkau membuka pintu
Engkau memandang kepada ku
walaupun daku tidak memandang kepada Mu.

Tuesday, July 13, 2010

Ilmu Dan Makhrifat

Wahai yang tidak aku kenali
ku panjat gunung yang tinggi
sangkaku Engkau berada di puncaknya
namun tidak ku temui Engkau di sana.

Lalu aku terjun dari puncak gunung
jika Engkau ada pasti Engkau tidak membiarkan daku.

Tangan Kudrat Iradat-Mu menyambar ku
aku terbang dengan sayap Rahmani-Mu
mengembara ke seluruh alam maya
namun tidak ku temui Engkau di dalam alam.

Hatiku mengatakan Engkau ada
lalu aku keluar daripada alam
dan aku terjun ke dalam hatiku.

Di sana aku temui kebodohanku
bodohnya aku menyangka akulah Aku
sedangkan Dia jualah Aku
dan aku tiada beserta Dia.

Bila aku tiada beserta Dia
tinggallah Dia sendirian
rindulah Dia kepada diriku
lalu Dia terjun ke dalam hatinya
di sana Dia berjumpa Aku
Aku menyambutnya dengan tersenyum.

Aku dan Dia
Dia dan Aku
bukan dua dan bukan Satu
satu masih berbentuk
masih berjarak titik atas dengan bawah
sedangkan Aku dan Dia
tiada antara
bukan juga titik yang halus
titik yang halus masih menempati ruang
sedangkan Aku dan Dia
tiada rupa tiada bentuk tiada ruang tiada zaman.

Aku adalah Dia
Dia adalah Aku
tiada beza antara Aku dan Dia
bila aku cuba mengenali Dia
aku tidak kenal lagi diriku
aku tidak kenal lagi diri Dia
bila dia cuba mengenali diriku
dia tidak kenal lagi dirinya
dia tidak kenal lagi diriku.

Tiada lagi kenyataan
tiada juga keghaiban.

Pengenalan sebenar adalah tidak kenal
pengetahuan sebenar adalah tidak tahu.

Aku adalah rahsia Dia
Dia adalah rahsia Aku
usah diganggu rahsia ini.

Monday, July 12, 2010

Duhai hati...

Duhai Cintaku…..
Kata apa yang bisa kutulis untuk mengungkapan rasa rinduku pada-Mu
Malam telah semakin larut, manusia pun telah terlelap di alam mimpi
Tapi Engkau wahai pujaan hatiku, tidak pernah lenyap
Terus hadir disetiap malam, menemaniku dengan canda tawa
dan tegur sapa-Mu yang lembut
Membuat aku terbuai dalam indahnya cinta-Mu
Kau mempermainkan hati ini diantara tawa dan tangis
Dan akupun tidak bisa lagi memaknai air mata yang mengalir
Sungguh aku sangat bahagia

Duhai Kekasih Hati…..
Dunia ini telah lenyap
Tinggal-lah kesunyian
Hanya Kau dan aku merajut kasih yang tidak pernah habis
Kau telah memberikan aku sumur kebahagiaan dengan air abadi
yang membuat aku terus ingin meminummnya.
Semakin aku minum akan semakin haus aku akan cinta-Mu

Duhai Pemilik Cinta…..
Jangan pernah Engkau berlalu meninggalkan aku sendiri
Kalau Engkau campakkan aku dan Engkau palingkan wajah-Mu dari ku
Aku tidak akan pernah pergi dari sisi-Mu
Aku akan terus merayu-Mu
Kemana lagi aku harus mencari cinta
Semua cintaku hanya kepada-Mu, tidak ada yang tersisa
Dunia ini tidak bisa menghiburku
Kalau Engkau mengambil semua kebahagiaan dari-Ku
Akupun rela asal bisa bersama-Mu

Duhai Penghibur Hati…..
Apakah Engkau bahagia bersamaku?
Apakah tegur sapa dan pemujaanku bisa membuat Engkau senang?
Mungkin ada kata-kata ku yang kurang berkenan dihati-Mu
Mohon bimbinglah diri ini agar bisa mencintai dirimu seperti yang Engkau mau
Ajari aku untuk bisa membelai-Mu dengan mesra

Duhai Junjunganku…..
Aku sudah menutup pintu kebahagiaan hanya untuk Mu semata
Kalau nyawa tiada berguna ini bisa membuat Engkau bahagia, ambil-lah
Kalau engkau menginginkan kebahagiaan yang aku miliki sepanjang hidup, ambil-lah
Apalah artinya hidup tanpa kasih sayang-Mu
Apalah arti kebahagiaan tanpa diri-Mu
Engkaulah kebahagiaan abadiku
Kalau Engkau bahagia dengan senyum indah-Mu,
Oh…. akupun bahagia, sungguh amat bahagia junjunganku
Kalau Engkau bersedih, hatiku remuk dan teriris pedih

Duhai Kekasihku…..
Jangan engkau pernah bosan kepadaku
Berilah aku kesempatan untuk terus bercengkerama dalam istana-Mu
Apapun akan aku lakukan asal Engkau memberikan kesempatan untuk bisa memandang wajah-Mu
Berilah aku kesempatan untuk terus melayani-Mu

Duhai Pujaan Hatiku…..
Malam telah semakin larut
Sebelum mata ini terpejam, izinkan aku mengecup kening-Mu
Seperti malam-malam yang telah kita lalui
Datanglah dalam mimpi indah ku, kita bercinta dengan mesra
Hanya kau dan Aku
Andai ruh ku tidak kembali kepada jasad
Aku sudah amat bahagia,
Karena saat menutup mata sempat bermesraan dengan-Mu

Yang selalu Mencintai-Mu

Tuesday, June 15, 2010

Wahai Yang Maha Perkasa...Wahai Yang Maha Berkuasa...

Adapun kaum ‘Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ’Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong(lapuk). Maka kamu tidak melihat seorang pun yang tersisa di antara mereka. (QS. Al-Haaqqah:6-8)

Angin, air, api, tanah, guruh, kilat, bumi, langit, awan, sungai, laut, gunung, bukit, pohon, lalat, nyamuk, burung, ayam, oksigen, bulan, matahari, bintang, planet, pelangi, asteroid, meteor, DNA, darah, nanah, airmata, kulit, pasir, batu, kayu, anjing, babi, kuman, dan semuanya masing-masing patuh pada perintah dan arahan.

Tunduk, khusyuk, mendengar dan melaksanakan arahan dari Penguasa Agung yan gmengatur penuh kasih sayang..... namun lantaran keadilan-Nya, bila ada yang tak kena.... dikerahkan bala tentara yang patuh, taat dan setia itu memberi peringatan kepada makhluk yan gpaling mulia tetapi seringkali alpa.... makhluk itu bernama manusia.

Terjadilah tsunami, bila laut mendapat perintah., bila dikerah angin dan udara, terjadi pula taufan menghempas membadai. Bumi, bila digoncang berlaku gempa. Gunung-gunung, memuntahkan laharnya. Oksigen ditahan, manusia kesesakan dalam asap, hitam pekat.

Nyamuk? Ya, nyamuk juga, malaria menjadi-jadi; ayam? Burung? Nah.... terimalah Flu Burung.... ditarik, nikmat ketengangan dengan memebri rasa risau, bimbang, gundah, resah.... hendak makan juga sudah ketakutan.

Apa lagi? Oh ya... kuman? Virus? AIDS itu jugalah hasil kepatuhan hamba yang bernama HIV Positif. Bahkan..... Lembu, juga ketakutan pada penyakit lembu gila.... fikirkanlah apa saja.... Tafakkurkan semuanya... niscaya bertemu Yang Maha Pencipta.

****

Benar... seringkali, musibah menimpa hambanya yan gpunya setitik Iman. Kenapa tidak ditimpakan kepada mereka yang nyata kezalimannya? kenapa tidak Gedung Putih? Kenapa tidak Yahudi laknatullah?

Allah hanya memberi tamparan kasih sayangNya... mengingatkan hamba yang alpa. Hamba yang sabar... pasti besar ganjaran disisiNya. Yang terkorban pula, dijanjikan syahid meski tidak mengankat senjata.

Allah Maha Adil, menghukum orang-orang beriman di dunia, mengurangi siksanya diakherat kelak.

Begitulah... mukmin akan senantiasa memeprhatikan hikmah di balik setiap kejadian, besar atau kecil, suka atau duka... tentang wujudnya Satu Kuasa Yang Maha Pengatur, Pemerlihara, Gagah...Adil. Mukmin yang meneliti, yan gpunya mata hati akan tunduk patuh, tenggelam dalam lautan ubudiyan, khusyuk, khudu’, syukur.

Lain halnya bila hati itu keras membatul... semua tanda-tanda itu dikatakannya... alami... ”sesuai ilmu pengetahjuan semata”. Tanpa terusik hati nuraninya. Tanpa paham kehendak Ilahiyah.

Seorang ulama mengatakan: ”...jika anda ingin menyaksikan hakikat-hakikat yang tinggi itu dengan lebih dekat, maka hendaklah anda pergi ke laut yang sedang bergelora dan ke bumi yang sedang mengalami gempa, serta bertanyalah kepada mereka: ”Apakah yang ingin kamu katakan?”

Nescaya akan mendengar bahwa laut dan bumi menyeru gemetaran: Ya Jalil... Ya Jalil... Ya ’Aziz... Ya Jabbar... (Wahai Yang Maha Mulia, Wahai Yang Maha Mulia, Wahai Yang Maha Perkasa... Wahai Yang Maha Hebat...)

Sahabat-sahabat sekalian, untuk ingatan... jika Allah masih berikan kehidupan hingga hari ini. Sesungguhnya hari ini tidak menjamin hari esok. Entahkan hidup, entahkan tidak. Bedanya antara kehidupan dan kematian hanyalah sekedar dua kerdipan mata. Kita kelipkan mata, ia terbuka kembali, maka tandanya masih kekal roh kita dalam jasad. Kita kerdipkan lagi, dan tidak berupaya membukanya kembali,. Maka ketahuilah, Janji Allah telah tiba. Masanya untuk diri menghadap munkar dan nakir, meyaksikan kebenaran catatan Raqib dan ’Atid, menerima tanpa bisa berundur lagi segala janji Allah. Allahumma Sahhil Umuurona... birohmatika yaa arhamarrohimiin...
Dan ingatan bersama, jarak antara dua kerdipan mata, sebenarnya tidak lebih dari perpuluhan lima detik. Itulah pemisah kita, antara hari ini dan hari esok. Dunia dan alam barzakh. Taubat dan terlambat.

Saturday, June 12, 2010

Bisikan Khauf

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.. rasanya ini kali pertama, saya melakarkan sesuatu di dalam blog ini. Sedikit pesanan untuk diri sendiri dan muslimah yang lain

Jagalah pandangan mata mu, supaya hati mu sentiasa bersih, selalu lah engkau bertahajud di waktu malam kerana itulah pendidik dan penenang kepada jiwamu. Selalu dampingkan dirimu dengan al- Quran kerana ia penenang jiwa. jagalah hati mu dan cintamu untuk seorang yang bergelar mujahid.

:: Bismillahirahamnirrahim ::

berhenti seketika

tatkala bisikan itu mula

menegur hati

diam kaku

tatkala hati yang ditegur

mencari jalan pulang

seakan beku

dengan izinNya

tatkala tiba ketika

rasa terbeku itu

mencair kembali

menghidupkan bersama

denyut-denyut cita-cintaNya